Sesudah merencanakan budget untuk membeli rumah, berikutnya kau perlu mengenali seluk beluk pembayarannya. Hal ini menjadi penting, supaya kau mengerti akan tarif serta janji apa saja yang dibutuhkan dalam membeli rumah. Sebagai bukti keseriusan, terdapat 2 tipe tarif yang perlu dibayarkan, diantaranya:

– Booking fee – adalah pembayaran dalam wujud sejumlah uang sebagai janji mengorder unit properti tertentu. Untuk besaran biayanya, booking fee tak mempunyai barometer pasti, dan berbeda-beda di setiap tipe hunian ataupun pengembang properti.
– Uang Pertanda Jadi atau Down Payment (DP) – sama halnya dengan booking fee, DP adalah bentuk dari bukti keseriusan pengorderan rumah yang diharapkan. Kecuali itu DP juga diterapkan untuk mengikat harga yang sebelumnya telah disetujui antara penjual dan pembeli properti. Untuk besaran biayanya bervariasi, pada biasanya mulai dari 10%, tergantung promo yang sedang berlangsung dari bank maupun pengembang properti. Supaya tak terbebani DP, kau bisa memilih bank atau pengembang properti yang memiliki program keringanan kredit pembelian rumah.

Kecuali bukti keseriusan, terdapat juga 3 alternatif sistem bayar properti yang berlaku di Indonesia, diantaranya:

– Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) – adalah produk pembiayaan untuk pembeli rumah dengan skema pembiayaan hingga dengan 90% dari harga rumah. Pada metode ini, kita akan membayar rumah dengan sistem mengangsur setiap bulan terhadap pihak bank. Lama {angsuran|kreditan} atau tenornya berbagai, dan bisa disesuaikan dengan kesanggupan bayar masing-masing. Untuk mengajukan KPR, terdapat ketetapan standar yang seharusnya dipenuhi mencakup umur <50 tahun saat mengajukan permohonan KPR, fotokopi KTP, sertifikat nikah atau cerai, kartu keluarga, surat keterangan WNI (untuk WNI keturunan), serta dokumen berhubungan rumah yang dibuat agunan (SHM, IMB, PBB).

– Tunai Keras atau Cash Keras – adalah metode pembayaran yang dilaksanakan dalam waktu paling lambat satu bulan semenjak adanya kesepakatan antara pembeli dan pengembang. Metode bayar ini mempunyai banyak profit, sebab umumnya pengembang akan memberikan potongan harga rumah yang menggiurkan (umumnya sekitar 10 – 15%). Kecuali itu, profit lainnya ialah kita tak perlu memikirkan bobot angsuran setiap bulan, ataupun fluktuasi suku bunga pinjaman yang sering kali membumbung tinggi seperti di metode bayar KPR

– Tunai Berjenjang atau Cash Installment – jika sebelumnya KPR ialah angsuran terhadap pihak bank, karenanya Cash Installment ialah angsuran dalam kurun 6-24 bulan yang dibayarkan seketika terhadap pihak pengembang. Metode bayar ini terbilang cukup tepat sasaran sebab angsuran tidak akan termakan fluktuasi bunga bank. Tapi, perlu kau kenal juga bahwa pada metode ini pembeli diharuskan untuk menyerahkan DP yang jumlahnya cenderung lebih besar atau sekitar 30 – 50% dari harga rumah, tergantung kebijakan pengembang.

3. Tentukan Lokasi